English French German Spain Italian Dutch Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Rabu, 01 Februari 2012

Hidup Adalah Pilihan

Ada 2 bibit tanaman yang terhampar disebuah ladang yang subur. 
Bibit pertama berkata, ‘aku ingin tumbuh besar. 
Aku ingin menjejakkan akarku dalam dalam ditanah ini, dan menjulang tunas tunasku di atas kerasnya tanah ini. Aku ingin membentangkan semua tunasku untuk menyampaikan salam musim semi. Aku ingin merasakan kehangatan matahari dan kelembutan embun pagi di pucuk pucuk daunku.

Dan bibit itu tumbuh makin menjulang...

Bibit yang kedua bergumam. ‘ aku takut, jika kutanamkan akarku kedalam tanah ini, aku tidak tahu, apa yang akan kutemui dibawah sana, bukankah disana sangat gelap? 
Daa jika kuteroboskan tunasku keatas, bukankah nanti keindahan tunas tunasku akan hilang? Tunasku ini pasti akan terkoyak

Apa yang akan terjadi jika tunasku terbuka, dan siput siput mencoba untuk memakannya? Dan pasti jika aku tumbuh dan merekah, semua anak kecil akan berusaha untuk mencabutku dari tanah. Tidak, akan lebih baik jika aku menunggu sampai semuanya aman.
Dan bibit itupun menunggu, dalam kesendirian.

Berberapa pekan kemudian, seekor ayam mengais tanah itu, menemukan bibit yang kedua tadi dan mencaploknya segera...

Untuk direnungkan dari kisah diatas:

Memang, selalu saja ada pilihan dalam hidup, selalu saja ada lakon lakon yang harus kita jalani. Namun seringkali kita berada dalam kepesimisan, kengerian, keraguan dan kebimbangan kebimbangan yang kita ciptakan sendiri. 
Kita kerap terbuat dengan alasan alasan untuk tak mau melangkah,
tak mau menatap hidup. Karena hidup adalah pilihan, 
maka pilih dengan bijak dan mana yang nantinya akan berakhir dengan kebaikan ataupun keberhasilan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar