English French German Spain Italian Dutch Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Rabu, 01 Februari 2012

Jendela Rumah Sakit

Dua orang pria, keduanya menderita sakit keras, sedang dirawat disebuah kamar rumah sakit. Seorang diantaranya menderita suatu penyakit yang mengharuskan duduk di tempat tidur selama satu jam disetiap sore untuk mengosongkan cairan dari paru parunya. Kebetulan tempat tidurnya berada tepat disisi jendela satu satunya yang ada dikamar itu

Sedangkan pria yang lain harus berbaring lurus diatas punggungya
Setiap hari mereka saling bercakap cakap selama berjam jam. Mereka membicarakan istri dan keluarga,rumah, pekerjaan, keterlilbatan mereka di ketentaraan dan tempat tempat yang pernah mereka kunjungi selama liburan.

Setiap sore ketika pria yang tempat tidurnya berada diekat jendela diperbolehkan untuk duduk. Ia menceritakan tentang apa yang terlihat diluar jendela kepada rekan sekamarnya. Selama satu jam itulah peria kedua merasa begitu senang dan bergairan membayangkan betapa luas dan indahnya semua kegiatan dan warna warni indah yang ada diluar sana.

‘diluar jendela, tampak sebuah taman dengan kolam yang indah, itik dan angsa bernang renangdengan cantik, sedangkan anak anak bermain dengan perahu perahu mainan. Beberapa pasangan berjalan bergandengan di tengah taman yang dipenuhi dengan berbagai macam bunga berwarnakan pelangi. Sebuah pohon tua besar menghiasi taman itu. Jauh diatas sana terlihat kaki langit kota yang mempesona. Benar benar suatu senja yang indah’

Pria pertama itu menceritakan keadan diluar jendela dengan detil, sedangkan pria yang lain berbaring memejamkan mata membayangkan semua keindahan pemandangan itu. Perasannya menjadi lebih tenang, dalam menjalani kesehariannya dirumah sakit itu. Semangat hidupnya menjadi lebih kuat, percaya dirinya bertambah.

Pada suatu sora yang lain, pria yang duduk didekat jendela menceritakan tentang parade karnaval yang sedang melintas. Meski pria yang kedua tidak dapat mendengar suara parade itu, namun ia dapat melihatnya melalui pandangan mata pria pertama yang menggambarkan semua itu dengan kata kata indah.

Begitulah seterusnya, dari hari ke hari dan satu minggu pun berlalu.

Suatu pagi perawat datang membawa sebaskom air hangat untuk mandi. Ia mendapati ternyata pria yang berbaring didekat jendela itu telah meninggal dunia dengan tenang dalam tidurnya. Perawat itu menjadi sedih lalu memanggil perawat lain untuk memindahkannya ke ruang jenazah. Kemudian pria yang kedua ini meminta pada perawat agar ia dipindahkan ketempat tidur didekat jendela itu. Perawat itu menuruti kemauannya dengan senang hati dan mempersiapkan segala sesuatunya. Ketika semuanya selesai, ia meninggalkan pria tadi seorang diri dalam kamar.

Dengan perlahan dan kesakitanm pria ini memaksakan dirinya untuk bangun. Ia ingin sekali melihat keindahan dunia luar melalui jendela itu. Betapa senangnya, akhirnya ia bisa melihat sendiri dan menikmati semua keindahan itu. Hatinya tegang, perlahan ia menjengukkan kepalanya kejendela disamping tempat tidurnya. Apa yang dilihatnya? Ternyata TEMBOK KOSONG !!!

Ia berseru memanggil perawat dan menanyakan apa yang membuat teman pria yang sudah wafat tadi bercerita seolah olah melihat semua pemandangan yang luar biasa indah di balik jendela itu. Perawat itupun menjawab bahwa sesungguhnya pria tadi adalah seorang yang buta bahkan tidak bisa melihat tembok sekalipun.
“barangkali ia ingin memberimu semangat hidup” kata perawat itu

Untuk direnungkan dari kisah diatas:

Kita percaya, setiap kata selalu bermakna bagi setiap orang mendengarnya. Setiap kata, adalah layaknya pemicu, yang mampu menelisik sisi terdalam hati manusia, dan membuat kita melakukan sesuatu. Kata kata, akan selalu memacu dan memicu kita untuk menggerakkan setiap anggota tubuh kita, dalam berpikir dan bertindak.

Kita percaya, dalam kata kata tersimpan kekuatan yang sangat kuat. Dan kita telah sama sama melihatnya dalam cerita tadi. Kekuatan kata kata, akan selalu hadir pada kita yang percaya.

Kita percaya kata kata yang sopan, santun, penuh dengan motivasi, bernilai dukungan, memberikan kontribusi positif dalam setiap langakah manusia. Ujaran ujaran yang bersemangat, tutu kata yang membangun, selalu menghadikan sisi terbaik dalam hidup kita. Ada hal hal yang mempesona saat kita mampu memberikan kebahagiaan kepada orang lain. Menyampaikan keburukan, sebanding dengan setengah kemuraman, namun menyampaikan kebahagiaan akan melipat gandakan kebahagiaan itu sendiri


Tidak ada komentar:

Posting Komentar